Apa itu Kolesterol?
Kolesterol adalah zat lembut menyerupai lemak yang biasanya ada dalam sel tubuh, jaringan, dan darah. Zat ini merupakan komponen mendasar dan selaput sel dan penting untuk struktur dan fungsi sel tubuh. Zat ini juga adalah bahan dasar pembentuk beberapa hormon untuk pengaturan fungsi tubuh yang vital dan asam empedu untuk mencerna makanan. Hanya sejumlah kecil kolesterol yang diperlukan untuk mempertahankan kesehatan fungsi tubuh.
Akan tetapi, tingkatan kolesterol yang sangat tinggi di dalam darah akan menumpuk pada arteri dan menyebabkan penyakit arteri koroner, khususnya serangan jantung. Dengan demikian, kolesterol yang tinggi merupakan faktor risiko koroner utama. Bila tingkatan kolesterol meninggi dari 175 menjadi 330 mg/dL, risiko serangan jantung meningkat hampir 4 kali.
Zat ini dibuat di dalam tubuh, kebanyakan dihati, dan juga ditemukan dalam berbagai makanan dan hewan (seperti, daging binatang berkaki empat, unggas, ikan, dan produk peternakan). Kuning telur juga mengandung banyak sekali kolesterol. Di pihak lain, putih telur, buah-buahan, sayur-sayuran, dan biji-bijian tidak mengandung zat tersebut.
Kolesterol harus bersirkulasi ke dan dari sel melalui arus darah, tetapi zat ini dan lemak tidak dapat di larutkan dalam darah. Maka, harus berjalan dengan angkutan khusus yang disebut lipoprotein. Walaupun ada beberapa jenis lipoprotein, dua yang paling penting adalah low-density lipoprotein (LDL) dan high-density lipoprotein (HDL).
Kisaran kadar kolesterol darah total normal (diinginkan) dan tidak normal (tinggi) adalah sebagai berikut:
- Kurang dan 200 mg/dL: diinginkan
- 200 sampai 239 mg/dL: batas tinggi
- 240 mg/dL dan lebih tinggi: tinggi
Jenis – jenis Kolesterol dalam tubuh?
LDL (low-density lipoprotein)
LDL mengandung sekitar 25% protein dan 45% kolesterol. Kolesterol LDL menyebabkan endapan lemak yang terbentuk dalam arteri. Karena level LDL mempengaruhi risiko serangan jantung jauh lebih besar daripada level kolesterol total, otoritas medis umumnya menggunakan istilah kolesterol jahat untuk menggambarkan LDL. Dengan demikian, para dokter harus mengobati level LDL secara agresif.
LDL (low-density lipoprotein)
LDL mengandung sekitar 25% protein dan 45% kolesterol. Kolesterol LDL menyebabkan endapan lemak yang terbentuk dalam arteri. Karena level LDL mempengaruhi risiko serangan jantung jauh lebih besar daripada level kolesterol total, otoritas medis umumnya menggunakan istilah kolesterol jahat untuk menggambarkan LDL. Dengan demikian, para dokter harus mengobati level LDL secara agresif.
- Anda dapat berpikir ulang mengenai level abnormal LDL diantaranya sebagai berikut :
- Kurang dan 130 mg/dL: diinginkan
- 130 sampai 150 mf/dL: batas ketinggian
- 160 mg/dL, atau lebih: tinggi
Jika Anda memiliki faktor risiko lain dan riwayat penyakit arteri koroner, level LDL yang diinginkan seharusnya di bawah 100 mg/dL. Level LDL sebesar 160 mg/dL diperkirakan sebanding dengan level kolesterol total sebesar 240 mg/dL. Pedoman umum level LDL (jahat) yang diinginkan adalah sebagai berikut:
- 160 mg/dL atau kurang jika Anda memiliki hanya satu faktor risiko dan tidak ada bukti penyakit jantung
- 130 mg/dL atau kurang jika Anda memiliki dua atau lebih faktor risiko dan tidak ada bukti penyakit jantung
- 100 mg/dL atau kurang jika Anda terbukti berpenyakit arteri koroner, khususnya riwayat serangan jantung.
HDL (high-density lipoprotein)
HDL sesungguhnya melindungi arteri terhadap menumpuknya endapan lemak. Itulah sebabnya digunakan istilah kolesterol baik untuk menggambarkan HDL. Level HDL dalam kebanyakan pria dewasa adalah 40 sampai 50 mg/dL, sementara nilai HDL untuk wanita berkisar dan 50 sampai 60 mg/dL. Level yang diinginkan untuk HDL adalah di atas 35 mg/dL. Bila level HDL terlalu rendah, maka menurunkan berat badan (untuk orang yang kelebihan berat badan), olah raga teratur, dan menghindari rokok dapat menaikkannya.
2. Kolesterol kilomikron
3. Very low density lipoprotein (VLDL)
4. Kolesterol total
5. Trigliserida
Apa Fungsi Kolesterol ?
Banyak orang yang menyamaratakan semua kolesterol sebagai “jahat”. Padahal, ada juga kolesterol “baik”. Selain itu dalam jumlah tertentu kolesterol dibutuhkan oleh tubuh, antara lain untuk mensintetis protein dan lemak. Dengan demikian, kolesterol tetap dibutuhkan untuk menjaga kelangsungan metabolisme dan keberadaan organ-organ tubuh.
Kolesterol adalah lemak yang berguna sebagai bahan penyusun hormon dan bahan membran atau dinding sel dalam tubuh. Dengan kata lain kolesterol merupakan salah satu komponen lemak yang terdapat dalam makanan dan tubuh. Sebagiaan besar kolesterol 80 % dibentuk di organ hati dan sisanya didapat dari berbagai jenis sumber makanan dan minuman.
Gambar pembuluh darah atau arteri pada penderita kolesterol
Secara alami kolesterol sudah ada dalam tubuh kita. Kolesterol didalam tubuh kita diproduksi di hati atau di usus (2/3 nya), sedangkan 1/3 nya didapat dari makanan. Kolesterol berfungsi untuk membangun dinding sel dan juga untuk membuat hormon. Kolesterol juga merupakan komponen penting dalam pembentukan asam empedu, hormon steroid dan vitamin D.
Cara Kerja Kolesterol?
Kolesterol membantu mengangkut lemak yang sudah di olah dari hati ke seluruh tubuh. Pembuluh darah bertindak sebagai jalan rayanya. Setelah menjalankan fungsi ini, kolesterol kembali ke hati dan mengilang lagi proses tadi. Setelah ditelan, lemak atau makanan masuk ke lambung kemudian ke usus halus untuk dicerna dan diserap. Setelah itu, sari-sari makanan dikirim ke hati unutk di proses dan dikirimkan ke seluruh tubuh. Hati membuat lemak pada VLDL. VLDL ini kemudian berjalan melalui pembuluh-pembuluh darah, membongkar muatannya (lemak)di seluruh tubuh. VLDL yang kosong kemudian menjadi LDL.
Beberapa potongan LDL dapat tersangkut sepanjang dinding pembuluh darah dan dengan demikian mempersempit pembuluh darah. Peran HDL adalah melepaskan LDL yang tersangkut di dinding-dinding pembuluh darah dan mengirimkannnya kembali ke hati. Potongan LDL itu kemudian di daur ulang menjadi VLDL baru atau dihancurkan dan dibuang VLDL yang baru akan memulai kembali proses pengiriman.
Hubungan Kolesterol dengan Penyakit Jantung
Ketika seseorang mengonsumsi lemak secara berlebihan, lebih banyak potongan LDL yang tersangkut di sepanjang dinding pembuluh darah, jika tidak ada cukup HDL untuk melepaskannya. Pembuluh darah kemudian tersumbat, menyebabkan jantung memiliki lebih banyak kolesterol HDL dan lebih sedikit kolesterol LDL di dalam tubuh.
Kolesterol berkaitan erat dengan serangan jantung, mengapa? Karena prinsip dasarnya serangan jantung terjadi akibat tersumbatnya pembuluh darah. Seperti diketahui, pembuluh darah ibarat saluran air. Jika kotoran menumpuk, aliran air akan mampet dan terjadi penyumbatan. Pada pembuluh darah, “kotoran” berupa lemak-terutama kolesterol dan trigliserida-dapat menyumbat peredaran darah. Itu sebabnya, kolesterol kerap disebut-sebut sebagai biang keladi penyakit jantung dan pembuluh darah.
Bagi pembaca yang masih memerlukan informasi lebih lanjut atau ingin berkonsultasi silakan datang ke Rumah Sakit Komplementer “Canon Medicinae Indonesia”. Dan apabila Anda berminat ingin berobat, mengetahui lebih lanjut silahkan lihat, datang, tanyakan, buktikan sendiri atau konsultasikan segera diri Anda ke Jalan Tubagus Ismail VII No.21 Dago Kota Bandung Provinsi Jawa Barat – INDONESIA Phone: +62 - (022) 253-1000 / Fax. (022) 251-6663 / Mobile: +62 – 0812.2023.2009 (Ginjal) / +62 – 0878.9537.5000 (Diabetes Mellitus) / +62 – 0856.9518.6000 (Kanker) / +62 - 0822.1848.2898 (Jantung) PIN Blackberry: 7E8C39F5 (UMUM), 7EBA27CF (KANKER), 7E7C3491 (GINJAL) (Rumah Sakit Komplementer Canon Medicinae Indonesia hanya ada di Kota Bandung – Provinsi Jawa Barat – INDONESIA).
Team Farmasi RS Komplementer “Canon Medicinae Indonesia” – Kota Bandung – Jawa Barat INDONESIA