Jantung
merupakan organ yang sangat penting bagi manusia, karena jantung diperlukan
untuk memompa darah ke seluruh tubuh sehingga tubuh mendapatkan oksigen dan
sari makanan yang diperlukan untuk metabolisme
tubuh. Karena itu, jantung perlu dijaga agar dapat menjalankan fungsinya
dengan baik.
Setiap
tahun, jutaan orang di seluas dunia mengalami serangan jantung. Tidak semua
serangan jantung mengakibatkan kematian. Namun, umumnya setiap pasien yang
pernah mengalami serangan jantung menderita beberapa dampak lanjutannya.
Sedangkan sisanya tidak tertolong lagi.
Modernisasi selalu meningkatkan pola hidup, kebiasaan makan berlebihan, terlalu banyak aktifitas, banyak merokok dan kurang istirahat menjadi pemicu penyebab timbulnya penyakit jantung. Namun penyebab yang paling mencolok dari penyakit jantung adalah pola makan yang salah dan kebiasaan merokok.
Penyakit
yang paling umum adalah penyakit kronis pada arteria koroner yang disebut aterosklerosis. Karena itu, sakit
jantung yang umum dikenal dan paling banyak diderita adalah penyakit jantung koroner atau penyakit
arteria koroner. Penyakit ini paling sering menyebabkan serangan jantung
pada seseorang yang bisa menyebabkan kematian. Penyebabnya adalah penyempitan pada pembuluh darah
koroner, dimana pembuluh ini berfungsi untuk menyediakan darah ke otot jantung.
Penyempitan disebabkan oleh tumpukan kolesterol
atau protein lain yang berasal dari makanan yang masuk dalam tubuh.
Penumpukan ini juga menyebabkan pembuluh darah koroner menjadi kaku. Kekakuan
ini disebut sebagai aterosklerosis.
Jauh
sebelum obat-obatan sintetik digunakan, bahan-bahan alami telah lama
dimanfaatkan manusia sebagai obat untuk berbagai macam penyakit. Seiring dengan
perkembangan teknologi dan tuntutan masyarakat terhadap kalangan medis,
dibuatlah obat-obatan sintetis yang diproduksi secara masal dengan kualitas
yang dibakukan. Kemudian diketahui bahwa obat-obatan sintetis ternyata memiliki
sejumlah efek samping yang kadang
kala justru lebih merugikan dari penyakit utama yang akan diobati.
Ditengah
berkembangnya penyakit-penyakit baru, diketahui bahwa pada dasarnya penyakit
ini sudah pernah ada dan terjadi jauh sebelum ilmu kedokteran “Barat”
mengkategorikan nama dari sebuah penyakit.
Seorang
Dokter Islam terkemuka abad ke-10, Ibnu Sina, sempat mencengangkan dunia lewat
buku “Canon Medicinae” serta buku-buku lain yang merupakan ilmu termahal pada
dunia farmasi dan kedokteran. Seperti halnya pembuatan obat yang bersifat senyawa
kimia alami, bukan berarti herbal atau tumbuhan. Karena, tidak mungkin di
padang pasir atau Mesir ada tumbuhan.
Pembuatan
obat tersebut membutuhkan waktu dan ketelitian yang sangat tinggi. Bahan yang
digunakan ataupun tata cara pembuatannya, bisa dibuktikan secara ilmiah.
Pembuktiannya diambil dari 80 hadis thibbun nably yang shahih. Isinya berkaitan dengan ilmu
kedokteran dan semuanya bersumber pada kitab suci yang diturunkan Tuhan YME
kepada manusia. Sayangnya, buku-buku asli tersebut sudah banyak dimusnahkan atau berpindah tangan.
Bahkan diterbitkan buku palsu dengan judul yang seolah-olah buku kedokteran
Persia atau Timur, identik dengan herbal
atau ilmu tumbuhan.
Kitab
“Canon Medicinae” adalah dasar dari ilmu kedokteran. Pembuatan obatnya
merupakan senyawa kimia dengan proses alami didukung perhitungan akurat dan
berbagai ilmu. Di Indonesia, judul buku tersebut bahkan telah diadopsi menjadi
nama suatu lembaga yang bergerak di bidang kesehatan atau pengobatan, yaitu GR
SETRA “Canon Medicinae Indonesia” yang sekarang berubah nama menjadi Rumah
Sakit Komplementer Canon Medicinae Indonesia. Dasar-dasar pengobatan yang
diberikan Rumah Sakit Komplementer Canon Medicinae Indonesia pada pasien,
disesuaikan dengan ilmu “Canon Medicinae” yang asli. Hal ini menjadi
kelebihannya dibanding sistem pengobatan di tempat lain yang umumnya
megandalkan obat sintetik atau obat
ekstrak herbal (tumbuhan). Menurut para ahli medis dan herbalis Rumah Sakit Komplementer Canon Medicinae Indonesia, bahan-bahan obat
yang digunakan sangat langka, karena tidak semuanya tersedia di pasaran,
terkadang harus memesan dari luar (impor).
Cara
pengobatan yang ditawarkan dengan medis timur yaitu pasien hanya cukup
mengkonsumsi FORMULA yang bahannya
dari senyawa aktif hewani, serangga, mineral, dan tumbuhan. Sehingga pasien
penyakit jantung akan merasakan nyaman karena proses penyembuhan penyakit
kronis tersebut tidak perlu tindakan seperti tanpa ring, operasi, dan tanpa
cangkok.
Bila
berminat ingin berobat silahkan datang, kunjungi dan buktikan sendiri ke Rumah
Sakit Komplementer Canon Medicinae Indonesia Jl. Tubagus Ismail VII No.21 Dago Kota
Bandung Provinsi Jawa Barat INDONESIA Telp. +62 (022) 253-1000 / 081220232009 / 082218482898 Fax. (022) 251-6663 (Rumah Sakit Komplementer Canon
Medicinae Indonesia hanya ada di Bandung).
Team
Farmasi RS Komplementer Canon Medicinae Indoesia – Bandung – Jawa Barat -
INDONESIA